Bom mobil membunuh politisi yang didukung Rusia di Ukraina timur

Banyu Uwir

Bom mobil membunuh politisi yang didukung Rusia di Ukraina timur

Ukraina mengatakan pihaknya melakukan operasi khusus untuk membunuh seorang politisi dukungan Rusia yang tewas ketika bom mobil meledak di Ukraina timur.

Pembunuhan ini adalah yang terbaru dari serangkaian serangan terhadap kelompok separatis dan pejabat yang dilantik Moskow di wilayah Ukraina yang diklaim Kremlin.

Mikhail Filiponenko, seorang wakil di parlemen yang didukung Rusia di Luhansk yang diduduki, terbunuh pada hari Rabu setelah “alat peledak meledak” di mobilnya, kata putranya kepada kantor berita Pusat Informasi Luhansk.

Filiponenko, yang terlibat dalam gerakan separatis pro-Rusia di Luhansk sejak 2014, sebelumnya bertindak sebagai salah satu komandan tertinggi tentara Republik Rakyat Luhansk.

Pada bulan September, ia terpilih menjadi anggota majelis regional dalam sebuah jajak pendapat yang memicu kecaman luas dari dunia internasional.

Badan intelijen militer Ukraina mengatakan pihaknya melakukan operasi tersebut dengan pasukan perlawanan di Luhansk.

“Operasi khusus untuk melenyapkan Filiponenko dilaksanakan bersama dengan perwakilan gerakan perlawanan. Akibat ledakan pagi hari, Filiponenko tewas di tempat,” katanya melalui aplikasi pesan Telegram.

Luhansk adalah salah satu dari empat wilayah Ukraina yang menurut Rusia dianeksasi tahun lalu, meski tidak mengerahkan kendali militer penuh di wilayah tersebut.

Media Rusia membagikan foto-foto yang mereka sebut sebagai kendaraan Filiponenko yang rusak di pinggir jalan, dengan bekas darah di joknya.

Beberapa pendukung penting serangan Rusia terhadap Ukraina dan pejabat yang dilantik Moskow di wilayah yang direbut pasukan Rusia telah diserang sejak konflik dimulai Februari lalu.

Bulan lalu Oleg Tsaryov, seorang politisi pro-Kremlin yang dilaporkan sedang dipersiapkan Moskow untuk memimpin pemerintahan pro-Rusia di Kyiv, selamat dari penembakan di kompleks hotelnya di semenanjung Krimea yang dianeksasi.

Moskow menuduh dinas rahasia Ukraina melakukan serangan tersebut dan beberapa serangan lainnya, termasuk pemboman mobil terhadap nasionalis Darya Dugina di luar Moskow tahun lalu dan pemboman blogger militer Vladlen Tatarsky di sebuah kafe di Saint Petersburg pada bulan April.

Kyiv belum memberikan komentar segera setelah pemboman hari Rabu.

Rusia dan Ukraina telah terlibat dalam perang berdarah selama 20 bulan sejak Moskow mengirim pasukan untuk menyerang negara tetangga tersebut pada Februari 2022. Sejak saat itu, terdapat ratusan ribu korban jiwa di masing-masing pihak.