Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan diskusi mengenai nasib pemilu 2024 adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab karena negaranya sedang berperang melawan pasukan Rusia yang menyerang.
Berbicara dalam pidato video pada hari Senin, Zelenskyy mengatakan Ukraina harus tetap fokus pada tantangan militernya dan tetap bersatu.
“Kita semua memahami bahwa saat ini, di masa perang, ketika terdapat banyak tantangan, sangatlah tidak bertanggung jawab jika membahas topik terkait pemilu dengan cara yang sembrono,” kata Zelenskyy.
“Kita perlu menyadari bahwa ini adalah waktu untuk membela diri, waktu untuk berperang, yang menjadi sandaran nasib negara dan rakyatnya. … Saya yakin pemilu tidak tepat pada saat ini.”
Ukraina saat ini berada di bawah darurat militer saat memerangi pasukan Rusia, yang diharapkan dapat diusir oleh Kyiv dari wilayahnya. Namun seiring berlarutnya perang, Zelenskyy mempertimbangkan apakah ada ketentuan khusus yang dapat diterapkan untuk mengadakan pemilu.
Pada akhir pekan, Menteri Luar Negeri Dmytro Kuleba mengatakan presiden sedang mempertimbangkan sisi positif dan negatif dari penyelenggaraan pemilu pada saat sebagian besar negara masih terkena dampak pertempuran.
Ketika Ukraina berjuang untuk mempertahankan dukungan dari sekutu Barat seperti Amerika Serikat, beberapa pihak, seperti Senator AS Lindsey Graham, menyerukan agar pemilu dilanjutkan sesuai rencana untuk menunjukkan komitmen Ukraina terhadap demokrasi.
Zelensky juga mengecilkan kekhawatiran baru-baru ini bahwa perang dengan Rusia telah menemui jalan buntu.
“Waktu telah berlalu, orang-orang lelah,…. tapi ini bukan jalan buntu,” kata Zelenskyy pada konferensi pers hari Sabtu di Kyiv bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
“Tidak seorang pun di antara mitra kami yang menekan kami untuk duduk bersama Rusia, berbicara dengannya, dan memberikan sesuatu,” tambahnya.