Rusia menyerang lebih dari 100 pemukiman dalam 24 jam, kata Ukraina

Banyu Uwir

Rusia menyerang lebih dari 100 pemukiman dalam 24 jam, kata Ukraina

Menteri Dalam Negeri Ukraina mengatakan lebih dari 100 pemukiman telah diserang dalam 24 jam, menandai hari terberat penembakan Rusia tahun ini.

Dalam pernyataan di media sosial, Menteri Dalam Negeri Ukraina Igor Klymenko mengatakan bahwa Rusia telah melancarkan jutaan serangan ke kota-kota di wilayah timur negara itu.

“Selama 24 jam terakhir, musuh menembaki 118 pemukiman di 10 wilayah,” kata Klymenko pada hari Rabu.

“Ini adalah jumlah kota dan desa terbanyak yang diserang sejak awal tahun ini,” katanya.

Gelombang serangan yang dilakukan Rusia membuat beberapa kota dan desa menjadi puing-puing. Pihak berwenang setempat mengatakan bahwa penembakan semalam di kota Kharkiv, dekat perbatasan dengan Rusia, menewaskan satu orang, dan seorang lainnya juga tewas di tenggara Kherson.

Serangan pesawat tak berawak Rusia di kota Nikopol di selatan juga menewaskan seorang wanita berusia 59 tahun dan melukai empat orang.

Kyiv melaporkan bahwa serangan Rusia terhadap kilang minyak di Kremenchuk telah menyebabkan kebakaran yang membutuhkan waktu berjam-jam untuk dipadamkan, namun tidak menimbulkan korban jiwa.

Ukraina dan mitra-mitranya di Barat, seperti Amerika Serikat, khawatir bahwa Rusia dapat menekan Ukraina dengan menargetkan infrastruktur energi menjelang musim dingin.

Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan oleh media Inggris The Economist pada hari Rabu, jenderal tertinggi Ukraina Valery Zaluzhny mengatakan bahwa konflik tersebut sedang menuju ke tahap pengikisan, dan bahwa Ukraina akan membutuhkan teknologi baru dan cadangan tentara yang lebih besar untuk mencapai tujuannya.

Meskipun para pendukung Ukraina di negara-negara Barat berharap bahwa serangan balik Ukraina yang sangat dinanti-nantikan akan menghasilkan keuntungan teritorial yang besar, Zaluzhny mengatakan dalam wawancara bahwa tidak akan ada “terobosan yang dalam dan indah”.