Pakistan tahun lalu mengalami banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya. Lebih dari 33 juta orang terkena dampak langsung, dan 20,6 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan segera. Konsekuensinya sangat buruk – hampir delapan juta orang mengungsi dan setidaknya dua juta rumah hancur.
Meski air sudah surut, setahun kemudian, bekas bencana masih terasa segar.
Setidaknya 1,5 juta orang masih mengungsi. Kebutuhan dasar, seperti makanan dan tempat tinggal, masih berada di luar jangkauan sebagian besar penduduk yang terkena dampak banjir, dan lebih dari 40 persen dari mereka bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.
Meskipun permasalahan pangan, tempat tinggal dan air sebagian besar telah diatasi, kekhawatiran terhadap perubahan iklim di kalangan masyarakat yang terkena dampak banjir di seluruh Pakistan belum menjadi berita utama.
Meskipun kecemasan terhadap perubahan iklim merupakan istilah yang baru diciptakan, hal ini mencerminkan tekanan yang telah lama dirasakan oleh komunitas-komunitas tersebut.
Di tengah meningkatnya ancaman perubahan iklim, banjir di Pakistan semakin sering terjadi, mengakibatkan beberapa komunitas menghadapi siklus pengungsian dan keputusasaan yang tiada akhir. Bagi komunitas-komunitas ini, kelelahan yang disebabkan oleh bencana-bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim mulai memberikan dampak yang besar. Mereka tidak hanya kelelahan tetapi juga semakin cemas terhadap potensi ancaman bencana yang terus menerus terjadi.
Penduduk di daerah yang terkena dampak banjir hidup dalam ketakutan akan masa depan yang tidak pasti. Mereka bergulat dengan kenyataan pahit bahwa mereka tidak memiliki persiapan yang diperlukan untuk menghadapi banjir lagi, dan mereka tidak memiliki rencana yang jelas untuk berlindung jika rumah mereka yang sudah rapuh tidak dapat dihuni lagi.
Meskipun kontribusinya sangat kecil terhadap krisis iklim global, Pakistan tetap menjadi salah satu negara yang paling rentan terhadap dampak perubahan iklim. Dan kecemasan terhadap perubahan iklim kemungkinan akan terus meningkat di negara ini, terutama di kalangan masyarakat yang paling rentan.