Perjalanan luar angkasa selama tujuh tahun mencapai puncaknya ketika kapsul NASA mendarat di gurun di negara bagian Utah, AS, membawa sampel asteroid terbesar yang pernah dikumpulkan ke Bumi.
Para ilmuwan menaruh harapan besar terhadap sampel yang mendarat pada hari Minggu tersebut, dengan mengatakan bahwa sampel tersebut akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pembentukan tata surya kita dan bagaimana Bumi dapat dihuni.
Perjalanan sepanjang 6,21 miliar km (3,86 miliar mil) tersebut menandai misi pengembalian sampel pertama Amerika Serikat, kata badan antariksa AS dalam sebuah postingan di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Kepala NASA Bill Nelson memuji misi tersebut dan mengatakan debu asteroid “akan memberikan para ilmuwan pandangan sekilas yang luar biasa tentang awal mula tata surya kita”.
Wahana OSIRIS-REx mengirimkan kapsul sampelnya ke dalam atmosfer bumi yang berapi-api dan berbahaya, namun NASA berhasil melakukan pendaratan lunak pada pukul 08:52 (14:52 GMT) di Area Uji dan Pelatihan militer Utah.
Empat tahun setelah peluncurannya pada tahun 2016, wahana tersebut mendarat di Asteroid Bennu dan mengumpulkan debu yang menurut perkiraan NASA berjumlah 250g (9oz) dari permukaan berbatunya.
OSIRIS-REx meluncurkan kapsulnya dari ketinggian lebih dari 107.826 km (67.000 mil).
Jalur api yang menembus atmosfer hanya terjadi dalam 13 menit terakhir saat kapsul tersebut meluncur ke bawah dengan suhu hingga 2.760 derajat Celsius (5.000 derajat Fahrenheit).